Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Contoh Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya

a.  Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia. b.  Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa c.  Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu. d.  Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi. e.  Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa f. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya g.  Menerima suku-suku bangsa lain dalam

Upaya Atau Cara Melestarikan Budaya Lokal

Dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal yang ada dalam masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya lokal diantaranya adalah : 1. Mau mempelajari budaya tersebut, baik hanya sekedar mengenal atau bisa juga dengan ikut mempraktikkannya dalam kehidupan kita. 2. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan, misalnya : a. Mengikuti kompetisi tentang kebudayaan, misalnya tari tradisi atau teater daerah. b. Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisonal pada acara ataupun kegiatan tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau perjuangan, dan lain-lain. 3. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi penerus sehingga kebudayaan itu tidak musnah dan tetap dapat bertahan. 4. Mencintai budaya sendiri ta

Peran Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Keselarasan Budaya

A. Peran masyarakat dalam menjaga keselarasan antar budaya Saling menghargai antar sesama kelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda.  Menghargai nilai-nilai dan unsur-unsur yang terdapat pada budaya lain, dengan tidak menghina atau merendahkannya. Tidak mementingkan kelompok atau individu, ras, etnik atau kelompok agamanya. Usahakan bersifat sosial (untuk kepentingan umum). Meninggalkan atau menghindari sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme Menegakkan supremasi hukum, itu artinya selalu mendukung bahwa hukum berlaku untuk semua orang tidak memandang harta, kekayaan, jabatan, ras, etnik atau agama. Harus setara dan seadil-adilnya. Meningkatkan rasa nasionalisme atau cinta terhadap tanah air. Ikut juga melestarikan budaya di daerah masing-masing. Ikut kompetisi atau pertunjukan agar masyarakat luar mengetahui budaya di daerah kita, dan kita juga m

7 Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia

Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia, menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun dalam satu negara yang terdiri dari berbagai budaya. Banyak manfaat yang didapat dari sini, diantaranya: 1. Menumbuhkan sikap nasionalisme Perbedaan budaya yang ada akan menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur yang memiliki keunikan dan kegunaannya masing-masing. Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya adalah suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga rasa nasionalisme, sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa akan timbul di dalam diri. 2. Identitas bangsa di mata intern